0

Walaupun memiliki potensi wisata bahari yang sedemikian besar, Indonesia masih dianggap kalah dengan negara-negara tetangga dalam hal mendatangkan wisatawan mancanegara. Hal ini diungkapkan oleh Ahli Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri.
“Kemampuan Indonesia mengemas obyek wisata masih kurang, prasarana juga masih kurang. Anda bisa lihat Wakatobi, di sana kapasitas toilet masih kurang, kebutuhan akomodasi dan penginapan juga seperti itu. Begitu juga dengan Raja Ampat, padahal kalau dilihat, Raja Ampat jauh lebih bagus daripada Halong Bay tapi kemasannya yang kurang, aksesibilitas mulai dari transportasi masih kurang memadai, ditambah lagi faktor biaya yang mahal,” terang Rokhmin.
Tentu hal tersebut menurut Rokhmin bukan hanya salah pelaku bisnis wisata saja, dukungan pemerintah baik lokal maupun pusat juga masih cenderung kurang. Hampir semua regulasi untuk wisatawan manca negara tak bisa dikatakan mudah.
BARRY KUSUMAKepulauan Wayag di Raja Ampat, Papua.
“Sungguh sangat disayangkan padahal potensi wisata bahari yang kita miliki tentunya lebih baik. Saya kira ini adalah tantangan implementasi di mana konsep pembangunan apakah sesuai dengan aslinya, apakah pemerintah kota, provinsi hingga pusat sudah dapat terkoordinasi dengan baik sehingga bersama-sama dapat menangani kendala tersebut,” tuturnya.
Rokhmin juga menyayangkan kalau kunjungan wisatawan mancanegara belum terlalu banyak padahal sudah banyak upaya yang dilakukan. Salah satunya dengan menggelar acara budaya. “Selama ini, saya lihat, mentalitas mereka yang terkait dengan pariwisata masih terbatas pada ceremonial saja, setelahnya mereka cenderung cuek. Bahkan kini banyak gelaran budaya yang tak berkelanjutan akibat hal tersebut. Habis, gelaran budaya hanya dijadikan promosi diri untuk dapat jabatan. Manusia memang harus terus diingatkan biar tidak seperti itu, kalau salah beri teguran keras, sebaliknya yang bagus tarik saja dan beri penghargaan,” urainya.

Post a Comment

No SPAM

 
Top